Hati yang luka masih sering ku
alami karena dukacita yang ada. Tuhan selalu ada. Namun mengapa harus mengambil
orang yang paling dikasihi olehkku. Kadang ku bertanya dalam hati. Apa salah
dan dosanya sehingga Tuhan mengambil dade dari sisiku? Apakah ini jalan terbaik
bagi dia untuk bisa menghilangkan semua rasa sakit yang sudah meradang di
tubuhnya oleh kanker Payudara? Tuhan sangat menyakitkan.
Aku mengingat semua kenangan
yang tak pernah bisa ku lupakan hingga saat ini. Terlalu banyak hal yang telah
ku lalui bersama. namun mengapa Tuhan seperti ini harus mengambil dade dari
kami? Pertanyaan itu selalu ada dalam benakku dan tak pernah bisa ku
lupakan. Suaranya yang lembut untuk
mengajak makan bagi kami keponakan-keponakannya jika berkunjung ke rumahnya. Sangat
sulit untuk dilupakan.
Keceriaan yang ditampilkan
ketika penyakit itu sudah menggerogoti tubuhnya tak pernah bisa untuk
dilupakan. Dia menyimpan sakit itu bertahun-tahun. Dan tak satupun ada yang
tahu jika dia mengidap penyakit itu.
Mungkin hanya ada
dugaan-dugaan yang karena pingsan-pingsan yang sering dialaminya. Sehingga
membuatnya harus check up ke dokter untuk pertama kalinya.
Yang membuat kaget adalah
dokter mengatakan bahwa penyakit itu telah mencapai stadium 4 yang menurut
ukuran manusia sudah tak bisa tertolong dan bahkan tak ada jalan lain untuk
penyembuhan. Selain menunggu 3 bulan yaitu waktu yang diprediksi dokter untuk
dade pergi jauh ke tempat asalnya yaitu kepada Tuhan yang Maha Kuasa.
Namun kepercayaan kami tak
sampai di situ, karena kami percaya Mujizat itu ada dari Tuhan. Tuhan selalu
ada untuk umatnya yang membutuhkan.
Banyak hal yang dilakukan
mulai dari pengobatan Tradisional hingga obat-obat dari rumah sakit. Yang
ternyata obat rumah sakit hanya mengurangi rasa nyeri yang di alaminya ketika
penyakit itu kembali datang untuk membuat kesakitan yang luar biasa bagi
dirinya.
Ketika di rawat di rumah
sakit. aku hanya bisa menginap semalam bersama sepupuku di temani suami dari
dadeku ini. karena waktu itu adalah hari libur dari jadwal untuk kuliah. Jadi,
aku menggunakan waktu itu untuk bisa merawat dadeku.
April,
22th ‘12
|
Ketika pagi menyapa di hari
minggu itu, karena banyak biscuit dan makanan. Dia seperti biasa dengan ramah
menyuruh kami makan biscuit dan makanan yang tersedia di rumah sakit itu.
Namun karena banyak keluarga
yang datang berkunjung hari minggu itu, aku memutuskan untuk kembali ke rumah.
Mempersiapkan diri untuk mengikuti perkuliahan esok harinya.
Semalam yang cukup
menyenangkan ketika bisa bersama dade semalam di rumah sakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar