Pagi yang cukup baik dan indah
membangunkanku untuk menghirup udara yang begitu segar dan indah. Namun
keindahan itu tak seindah suasana hatiku. hatiku yang begitu hangat dan dingin
saat bangun, telah menjadi panas dan malah ingin membuat sesuatu yang tidak
masuk akal untuk disaksikan oleh banyak orang. Aku ingin membunuh!!! Mungkin
budaya untuk menjadi seorang perempuan yang baik sangat didambakan oleh banyak
orang, namun aku terlalu sulit untuk mendapatkan hal itu, karena terlalu banyak
masa lalu yang sulit untuk hilang dari benakku ini, selain itu mungkin hampir
seluruh kepribadianku terbentuk oleh masa lalu yang begitu tak ku sangka akan
berdampak seperti ini dalam diriku. Tuhan, tolong kuatkan hatiku. aku baru saja
berkomitmen untuk belajar cerdas dalam hal emosi, namun aku hampir saja untuk
melanggar komitmen itu. dan Puji Tuhan aku bisa menahan diri walaupun harus
kembali mengeluarkan air mata karena sakit hati yang tak mampu untuk ku tahan.
Disini, di rumah ini, aku
datang Juli 2007 untuk menuntut ilmu di bangku SMA. Masa-masa yang paling
menyenangkan karena harus tinggal jauh dari orangtua. Bebas untuk melakukan apa
saja, namun aku tidak berpikir untuk bebas seperti itu. pada tahun 2008 om dan
tanteku pindah ke rumah ini, aku tak pernah menduga bahwa semua akan berubah.
aku merasakan bebas bisa keluar malam hingga pkl. 09.00 malam adalah pada kelas
3 SMA, masa-masa di mana semua siswa sibuk untuk belajar kelompok dan
mempersiapkan diri untuk mengikuti UN 2010. Kala itu, memang di rumah ini,Cuma
ada aku, tante yang masih cewek/adik bungsu dari mama, dan Omaq. Hari-hari yang
sangat menyenangkan kulalui bersama mereka, walau kadang banyak hal yang sering
membuat aku dan tanteku tersebut berkelahi seperti anak kecil. Namun semenjak
kepindahan om dan tanteku ke rumah,semuanya seakan berubah. Banyak aturan yang
menurutku sangat menyakitkan untuk diriku ini, aku serasa tak mampu untuk
mengikuti semua aturan yang diberlakukan oleh tanteku(istri dari omq) tersebut,
hingga akhirnya tahun 2011 kemarin mama dan tanteku (istri dari omq) berselisih
paham karena aku sering curhat sama mama tentang hal-hal yang menurutku tidak
ku sukai. Memang aku sadar kalau aku juga hanya menumpang di rumah ini, namun
oma selalu bercerita kalau tidak terlalu suka dengan sifat tanteq tersebut.
Hingga saat ini mama dan tanteku tersebut belum baikkan, malah saat ini pun
tanteku sudah mulai dingin terhadap diriku. Aku tak mampu tinggal dirumah ini,
ucapku dalam hati. Setiap sharing sama mama, pasti mama bisa membuat aku untuk
tetap tinggal di rumah ini dengan satu alasan yang cukup membuatku dilemma
yaitu siapa yang mau lihat oma kalau saya pindah, karena semua orang terlalu
sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Kadang tak ada yang memperdulikan
oma.
Mata kuliah yang cukup padat
dan sibuk akhirnya bisa membuatku melupakan semua itu. hari ini aku berangkat
dengan senyuman dan harapan bahwa dapat melihat kembali sang Pujaan Hati di
Kampus. Masalah yang kompleks pun ku hilangkan dari benakku saat ku tiba di
kampus pagi ini. Semua hal terjadi begitu mengalir tanpa ku sadari ternyata dia
duduk di kursi tempat biasa ku pakai untuk menerima mata kuliah dari dosen.
Dengan hati berdebar-debar entah karena apa? Ku duduk tepat di belakang
kursinya.
Karena ku begitu sibuk dengan
catatan notebookq, akhirnya dia memberikan perhatian terhadapq melalui sapaan.
Ku terlalu sibuk hingga tak bisa melihat wajahnya saat menjawab kembali
sapaannya. Namun ku begitu senang saat ku bisa melihatnya dan memberikan sapaan
terhadap dirinya. Walaupun dosen tidak masuk, karena cukup tidak menyenangkan
saat mahasiswa seperti kami sudah datang pagi-pagi ke kampus namun tak ada
satupun dosen yang masuk untuk memberikan kuliah kepada kami.
Hari yang cukup seimbang saat
tangisan dan air mata yang kurasakan saat berada di rumah namun ku bisa
merasakan keindahan dan senyuman untuk hatiku saat ku berada di kampus. Namun
bukan hal itu juga yang membuatku tetap berada di rumah ini, tetapi karena
kedua orangtuaku yang memberikanku motivasi untuk tetap tinggal karena mama
selalu bilang kalau ingin menjadi seorang yang sukses harus sabar dan
menghadapi segala hal dengan syukur, jangan gegabah untuk mengambil keputusan
ini itu tanpa memperhatikan apa yang akan terjadi ke depannya.
Nini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar