Dream High

Aku akan selalu bermimpi yang tinggi untuk mencapai sesuatu menuju kesuksesan yang selama ini ada dalam benakku...
ku berharap suatu saat itu terjadi.

Rabu, 09 Mei 2012

Bad Day


Hari ini sudah cepat dan dengan kecepatan motor yang cukup menakutkan namun karena keinginan untuk bisa sampai tepat waktu dan bisa masuk kelas, akhirnya mau tidak mau harus dilakukan dengan cara mengendarai motor melalui kecepatan tinggi. Namun ternyata apa yang terjadi? Ternyata dosen yang bersangkutan untuk mata kuliah pertama tidak masuk dan lebih tidak menyenangkan lagi saat dosen untuk mata kuliah kedua masuk lebih lambat. Mimpi apa yah semalam? Tanyaku dalam hati. Karena sudah cepat-cepat ke kampus, tapi ternyata dosen tidak masuk. Dan  harus menunggu untuk beberapa jam. Hari yang cukup buruk dan melelahkan karena harus kembali belajar sabar menunggu.
Saatnya kembali ke rumah. Biarlah harapanku untuk bisa membaringkan tubuh yang lelah ini. Ternyata tak seindah harapan itu. dan harapan yah tinggal harapan. Yang mana dalam perjalanan pulang akhirnya hujan yang gerimis kembali menemaniku. Ku pacu motorku dengan kecepatan tinggi namun tetap juga harus lambat tiba di rumah karena banyaknya kendaraan yang melalui jalan yang ku lalui siang ini.
Tiba dirumah ternyata pakaian yang ada dalam benakku akan terkena basahnya air hujan telah dipindahkan oleh pamanku. Oh Tuhan terima kasih, karena ternyata paman masih peduli terhadapku. Akhirnya setelah ingin membaringkan tubuh yang lelah ini, akhirnya aku teringat bahwa harus kembali melakukan perjalanan untuk menjemput oma di tempat kerjanya. Kepala dan badan yang terasa sakit ternyata sangat memilukan. Hingga pada malamnya ku share sama mama bahwa kepalaku sakit bahkan seakan ingin pecah. Ternyata orangtuaku telah berniat untuk memeriksakan kepalaku ini kepada Dokter ahli saraf. Tuhan, kenapa saya harus dibawa ke dokter saraf? Tanyaku dalam hati. Saya tidak gila. Tapi memang kepalaku sering sakit-sakitan karena pernah terbentur di salah satu sisi westafel yang cukup membuatku pusing yang terjadi 2 tahun lalu. Tinggal menunggu waktu kapan akan dibawa ke dokter saraf untuk pemeriksaan. Hal yang tidak pernah hinggap dalam benakku bahwa akan dibawa ke sana. Yang ada dalam benakku adalah disembuhkan dan bisa beraktivitas seperti biasa tanpa perlu merasakan sakit kepala yang terasa ingin membunuhku. Namun apa mau dikata sudah takdir dan aturan dari orangtua untuk harus dibawa ke dokter saraf jadi harus diterima dengan lapang dada dan senyuman manis untuk tetap bisa menikmati hidup yang tersisa ini.
Semua hal yang kurasakan hari ini terasa buruk bahkan tak pernah indah untuk ku kenangkan dalam hati dan benakku. namun ku hanya bisa menulisnya melalui tulisan ini. Tulisan yang cukup membuatku ingin mencurahkan segala isi hatiku jika tulisan ini berwujud manusia dan bisa mendengarkan keluh kesahku secara lisan tanpa perlu ku tulis.                                                                                                                                                                                                  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar