Hari ini sudah cepat dan
dengan kecepatan motor yang cukup menakutkan namun karena keinginan untuk bisa
sampai tepat waktu dan bisa masuk kelas, akhirnya mau tidak mau harus dilakukan
dengan cara mengendarai motor melalui kecepatan tinggi. Namun ternyata apa yang
terjadi? Ternyata dosen yang bersangkutan untuk mata kuliah pertama tidak masuk
dan lebih tidak menyenangkan lagi saat dosen untuk mata kuliah kedua masuk
lebih lambat. Mimpi apa yah semalam? Tanyaku dalam hati. Karena sudah
cepat-cepat ke kampus, tapi ternyata dosen tidak masuk. Dan harus menunggu untuk beberapa jam. Hari yang
cukup buruk dan melelahkan karena harus kembali belajar sabar menunggu.
Saatnya kembali ke rumah.
Biarlah harapanku untuk bisa membaringkan tubuh yang lelah ini. Ternyata tak
seindah harapan itu. dan harapan yah tinggal harapan. Yang mana dalam
perjalanan pulang akhirnya hujan yang gerimis kembali menemaniku. Ku pacu
motorku dengan kecepatan tinggi namun tetap juga harus lambat tiba di rumah
karena banyaknya kendaraan yang melalui jalan yang ku lalui siang ini.
Tiba dirumah ternyata pakaian
yang ada dalam benakku akan terkena basahnya air hujan telah dipindahkan oleh
pamanku. Oh Tuhan terima kasih, karena ternyata paman masih peduli terhadapku.
Akhirnya setelah ingin membaringkan tubuh yang lelah ini, akhirnya aku teringat
bahwa harus kembali melakukan perjalanan untuk menjemput oma di tempat
kerjanya. Kepala dan badan yang terasa sakit ternyata sangat memilukan. Hingga
pada malamnya ku share sama mama bahwa kepalaku sakit bahkan seakan ingin
pecah. Ternyata orangtuaku telah berniat untuk memeriksakan kepalaku ini kepada
Dokter ahli saraf. Tuhan, kenapa saya harus dibawa ke dokter saraf? Tanyaku
dalam hati. Saya tidak gila. Tapi memang kepalaku sering sakit-sakitan karena
pernah terbentur di salah satu sisi westafel yang cukup membuatku pusing yang
terjadi 2 tahun lalu. Tinggal menunggu waktu kapan akan dibawa ke dokter saraf
untuk pemeriksaan. Hal yang tidak pernah hinggap dalam benakku bahwa akan
dibawa ke sana. Yang ada dalam benakku adalah disembuhkan dan bisa beraktivitas
seperti biasa tanpa perlu merasakan sakit kepala yang terasa ingin membunuhku.
Namun apa mau dikata sudah takdir dan aturan dari orangtua untuk harus dibawa
ke dokter saraf jadi harus diterima dengan lapang dada dan senyuman manis untuk
tetap bisa menikmati hidup yang tersisa ini.
Semua hal yang kurasakan hari
ini terasa buruk bahkan tak pernah indah untuk ku kenangkan dalam hati dan
benakku. namun ku hanya bisa menulisnya melalui tulisan ini. Tulisan yang cukup
membuatku ingin mencurahkan segala isi hatiku jika tulisan ini berwujud manusia
dan bisa mendengarkan keluh kesahku secara lisan tanpa perlu ku tulis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar