Dream High

Aku akan selalu bermimpi yang tinggi untuk mencapai sesuatu menuju kesuksesan yang selama ini ada dalam benakku...
ku berharap suatu saat itu terjadi.

Minggu, 15 April 2012

Hari yang Melelahkan untuk Cintaku


Hari ini sangat melelahkan karena harus bangun pagi untuk kembali lagi ke Camp. Sudah terlanjur membuat janji untuk bisa hadir dalam acara Camp hari terakhir. Berusaha untuk tetap menepati janji dengan berangkat ke tempat acara tepat waktu tepat sebelum waktu dimulai. Acara pun di mulai. Saat-saat yang paling menyenangkan dengan banyak perjalanan yang menyita waktu, bahkan untuk rencana buat tugas dari beberapa Mata Kuliah pun menjadi batal dan tak terlaksana semuanya, karena perjalanan untuk meraih sebuah kesuksesan demi Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual.
Mengikuti acara demi acara  yang ada, hingga membuat semua badanku terasa tak beraga lagi karena sungguh menyakitkan untuk diriku. Lebih lagi, ketika ada orang lain lagi dalam Camp tersebut yang menjadi Beloved in My Heart. Yah, terlalu banyak Cinta dalam hati yang ku dapatkan. Tapi mau dikatakan apa lagi, mata ini sangat sulit untuk menahan semua rasa ketika melihat seseorang yang cukup menarik. Memang cukup banyak Cinta Dalam Hati namun sangat sulit untuk mendapatkan seseorang yang special untuk hatiku.
Hari ini aku mendapatkan banyak teman yang tak pernah ku harapkan sebelumnya, cukup menyenangkan karena bisa berkenalan dan bersapa serta bercanda gurau dengan mereka. Mungkin mereka pun seperti aku, tak pernah menduga untuk bertemu dengan diriku ini. Camp pun selesai. Siap-siap Packing untuk kembali ke Palu.
Tiba di rumah dengan perasaan takut bercampur senang. Takut karena pulang sudah melebihi jam yang ditentukan bersama sedangkan Senang bisa mendapatkan banyak teman baru dari Camp hari ini. Ternyata hal-hal yang tak pernah ku harapkan, muncul di rumah dan sangat menyakiti relung hatiku, aku tak tahu dan aku bingung. Tuhan, apa ini yang disebut derita anak tinggal? Memang tinggal dengan Oma yang tak lain adalah orangtua dari Ibuku sendiri, namun bukan hanya oma yang berada di rumah ini, tetap banyak ad 1 om dan 2 tante yang cukup galak menurut pandanganku.
Tuhan, aku ingin mengendalikan control emosiku saat ini, namun mengapa harus air mata yang menemaniku untuk mengontrol emosi ini? Aku selalu tak bisa menjawab pertanyaan ini, karena terlalu sakit saat ku harus mendengarkan kata-kata celaan dan kasar menurutku. Sakit sungguh sakit, aku terasa tak mampu untuk tinggal di rumah ini, sempat terlintas dalam benakku bahwa aku ingin mencari teman-teman yang bisa membuatku senang tanpa harus merasa sakit sebagai contoh jikalau bisa masuk untuk merasakaan bagaimana narkoba itu? namun pikiranku kembali melayang kepada kedua orangtuaku yang jauh di kampung. Keadaan untuk memilih keegoisme diriku demi kesenangan yang sungguh menyenangkan atau selalu menunggu dan menunggu kesakitan ini dan bertanya dalam hati :”kapan kata-kata ini tak akan ku dengar lagi?”. Air mataku terus mengalir dan mengalir tanpa ku sadari karena sungguh mengiris suasana hatiku di sore menjelang malam ini.
Tanpa ku sadar ternyata deadline tugas membangunkanku untuk  kembali beraktivitas di tengah malam ini, namun tidak berapa lama karena waktu yang sudah cukup larut telah membuatku mengantuk dan ingin kembali terbenam dalam lautan mimpi yang indah dengan cucuran air mata malam ini.
Hari yang cukup menyenangkan untuk ku tangisi dan melelahkan untuk jiwaku.
I’m so Happy but I’m Tears.
















Yours Sincerrelly
          Nini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar